=About Tomcat=
Baru baru ini memang lagi marak orang – orang membicarakan wabah Tomcat yang menyerang warga Surabaya. Tayangan tv pun banyak menginformasikan wabah Tomcat ini. Yapp, karena aku penasaran, so aku googling seputar serangga tomcat, sampai apa sih bahayanya buat manusia and gimana cara mengatasi serangan Tomcat. And, yang belum sempet liat, atau googling seputar Tomcat ini, yokk cekidot ..
Well,, wabah ini menjadi berita aktual setelah menyerang warga Apartemen Eastcoast Laguna Indah, Pakuwon City, Surabaya bukan?? Dan penyebarannya pun semakin berkembang pesat setelah banyak laporan serbuan serangga Tomcat mulai dari kawasan Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Rungkut Harapan dan masih banyak lagi daerah yang terserang.
Sebenarnya serangga ini sudah sering muncul saat usai masa panen padi dan tebu. Binatang yang juga dikenal dengan sebutan semut semai ini sebenarnya termasuk ke dalam kelompok serangga pertanian. Kumbang Rove ( Rove Beetles ) ini adalah predator dari hama pertanian sama hal nya wereng. Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno mengatakan “ Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus Paederus “ yang memiliki ukuran tubuh relatif kecil seperti semut, yaitu sekitar 1 cm, dan berwarna belang hitam merah ini, sehingga kadang kita sulit untuk mengenali dan membedakannya. Namun, keunikan dari Tomcat ini adalah bagian sayapnya yang tidak menutupi seluruh abdomen.
Serangga jenis Paederus ( Tomcat ) ini memiliki habitat di persawahan, hutan maupun taman kota, rerumputan atau semak, dan lampu yang menyala khususnya dimalam hari, tempat yang lembab, dan di genangan air. Biasanya serangga ini memakan telur serangga lain pemakan daun.
Di lingkungan aslinya, Tomcat adalah makanan untuk burung. Jika populasi burung menurun, maka jumlah Tomcat akan semakin meningkat. Hal yang mungkin bisa menanggulangi masalah ini adalah dengan penyemprotan, namun hal tersebut tidak akan menolong jika tidak diimbangi dengan ketersediaan tempat habitat dan semakin sedikitnya populasi predator dari hewan ini.
Banyak orang mengatakan racun Tomcat lebih beracun daripada Kobra. Memang benar, konsentrasinya 12 kali lebih besar dari racun Kobra. Namun Sebenarnya racun yang ada dalam Tomcat ini tidaklah sama targetnya dengan racun Kobra. Jika racun Kobra langsung menyerang jaringan syaraf manusia, dan akan menyebabkan kematian, racun Tomcat yang mengandung zat asam ini hanya akan membuat kulit kita luka seperti terbakar, melepuh, gatal dan bekas hitam. cairan yang ditimbulkan serangga ini adalah cairan hemolimf atau toksin yang disebut sebagai Aederin. Memang sangat berbahaya, namun apabila kita menyadari bahwa Tomcat menyerang tubuh kita, maka janganlah dipukul namun cukup dilempar saja, kemudian bilas dengan air bersih dan jangan beri pasta gigi, balsem, bedak, minyak kayu putih atau yang sejenisnya karena nanti akan menyebabkan luka semakin meradang dan menyebar ke permukaan kulit, jangan garuk juga walaupun terasa gatal karena untuk menghindari infeksi yang dapat terjadi. Atau segera periksakan ke dokter. Kita dapat memberikan salep hydrocortisone 1% atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin sulfat 3 kali sehari serta salep Acyclovir 5 %.
Serangga Paederus menyerang apapun yang dianggap mengganggu karena untuk mempertahankan dirinya. Seperti halnya yang menyerang manusia. Serangga ini menyerang manusia karena mungkin ada aktifitas manusia yang mengganggu serangga ini. Seperti saat serangga akan masuk ke rumah dan terhalang tirai, kemudia manusia membuka tirai tersebut sehingga serangga akan menyerang manusia.
Banyak cara yang dapat dilakukan kita untuk mencegah serangan dari serangga ini. Misalnya saja selalu menutup pintu saat gelap sebelum menyalakan lampu, gunakan pestisida alami seperti laos untuk memusnahkan serangga ini apabila keadaan sudah mendesak.
Sebenarnya Kumbang Rove ini sangat menguntungkan dan bersahabat bagi petani, karena dapat membasmi hama wereng seperti kepik untuk tanaman pertanian. Hanya saja, ketika merasa dirinya tidak aman dan terganggu, maka Tomcat pun akan meyerang manusia seperti yang kahir – akhir ini terjadi. Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita menjaga pola hidup bersih dan menjaga lingkungan kita dengan baik dan tidak merusak habitat maupun ekosistem makhluk hidup lain.
Untuk warga Jogja, serangan Tomcat memang sudah menyerang warga Umbulharjo, Yogyakarta. Warga setempat biasanya menyebut penyakit kulit akibat Tomcat sebagai herpes atau dompo. Saat ini usia sawah ( padi ) baru 1,5 bulan, sehingga wabah Tomcat diperkirakan akan relatif lama.
Namun, bagi warga yang terkena serangan Tomcat dapat memperoleh pengobatan di Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan terdekat. Persediaan obat obatan seperti obat antibiotik maupun salep antigatal pun sudah tersedia.
Dari berbagai sumber _
Kedaulatan rakyat,
Republika.co.id
Tribun Jakarta edisi 21 Maret 2012,
Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
thx vor your coment.. ^_^